Sabtu, 20 Februari 2010

8 nasehat Hatim

Bismillahirrahmanirrahim....

8 nasehat Hatim (Abu Abdur Rahman Hatim bin Unwan Al Ashamm (“si Tuli”), seorang sufi generasi awal dari pribumi Balkh, adalah murid Syaqiq al-Bakhi). :

Cintailah amal saleh,
ia dapat memutuskan rantai kepemilikanmu kepada dunia,
ia akan menjadi penerang kuburmu,
pendampingmu disana dan
tidak meninggalkanmu sendirian.

Taatilah perintah Allah dengan ridha,
karena dengan keridhaan pada ketaatan-Nya maka
keinginan hawa nafsumu akan terbelenggu (QS 79:40).

Sedekahkanlah bagian duniamu kepada Allah Ta'ala,
karena apa yang ada disisimu semua akan lenyap,
sedekah adalah tabunganmu disisi Allah,
dan apa yang ada disisi-Nya adalah kekal (QS 16:96)

Bertaqwalah kepada Allah SWT,
karena disitu tersimpan Kemuliaan dan Keagunganmu (QS 49:13)
sebagai suatu anugerah ketaqwaanmu kepada-Nya.

Ridhalah kepada semua ketentuan Allah SWT,
karena pembagian dari Allah sudah ditentukan sejak azali (Qs 43:32).
Tanpa keridhaan pada semua ketentuan Ilahi,
maka engkau akan dihinggapi hasud,
penyakit Iblis yang timbulkan iri dan dengki
karena harta, kedudukan, dan ilmu
yang akan timbulkan saling cela dan gunjing diantaramu.

Musuhilah syeitan, ia adalah musuh yang sangat nyata bagimu (QS 35:6).
Ia mewujud dari semua hasrat , keinginan, penguasaan, dan kepemilikanmu;
Ia muncul menjadi berbagai bentuk nafsu dan syahwat,
yang akan mengikatkanmu kepada materi, duniawi, dan segala maksiat.

Putuskan semua harapanmu dari selain Allah,
jangan terpedaya dengan rasa takut akan rezekimu,
Dia yang maha Pemberi telah menjamin dan menanggung
semua rezeki makhluk-Nya (Qs 11:6), tanpa kecuali.
Karena itu, perhatikan pencarian kehidupanmu
dari syubhat,
dari halal dan haram,
dari yang menghinakan dirimu,
dari yang merendahkan kedudukanmu.

Bertawakkalah kepada Allah SWT semata (QS 65:3).
Dialah yang akan menjaminmu, mencukupkan keperluanmu,
dimanapun kamu berada, dalam keadaan apapun.
Jangan gantungkan dirimu pada tali gantungan syeitan
yaitu uang, kekayaan, kekuasaan, kerajaan, pekerjaan,
dan bergantung kepada makhluk lainnya.

Gantungkan dirimu hanya pada Kehendak Allah SWT semata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar