Rabu, 17 April 2013

9 HAL YANG AKAN HILANG DAN TAK BERGUNA


1. Ilmu yang tak diamalkan.

2. Perbuatan yang tak ikhlas.

3. Harta yang tak di nafkahkan.

4. Hati yang tak di isi dengan cinta kepada Allah.

5. Badan yang tak mampu taat pada Allah.

6. Cinta yang tak diikat dengan keridhaan Allah.

7. Waktu yang tak digunakan untuk mendekatkan diri pada Allah.

8. Pikiran yang tak digunakan untuk hal yang berguna.

9. Air mata yang keluar bukan karena takut dosa.


PIKIRAN ITU SEPERTI TANAH

John C. Maxwell, mengatakan bahwa sesungguhnya medan peperangan terbesar berada di PIKIRAN kita.

Karena PIKIRAN itu sangat kuat & dapat mempengaruhi kehidupan seseorang.

Ada pepatah mengatakan :

”Menabur dalam PIKIRAN akan menuai tindakan,

menabur tindakan akan menuai kebiasaan,

menabur kebiasaan akan menuai karakter”

PIKIRAN kita seumpama tanah,
tanah tidak pernah peduli terhadap jenis benih apa yang hendak kita tanam.

Jika kita menabur benih jagung, misalnya, tanah akan meresponsnya, lalu menumbuhkannya.

Apapun yang kita tanamkan dalam PIKIRAN, entah itu hal-hal yang baik atau buruk, PIKIRAN kita akan segera menerima, merespons dan menumbuhkannya.

Sadar atau tidak, sering kali kita memperkatakan hal-hal buruk tentang diri kita sendiri, misalnya :
Hidupku penuh masalah,
Aku tidak akan berhasil,
Sakitku tidak akan sembuh,
Keluargaku hancur berantakan,
Aku memang bodoh,
Aku sudah ditakdirkan miskin,
Masa depanku suram, dsb.

Hal-hal negatif yang kita ucapkan itu akan direspons oleh PIKIRAN kita dalam bentuk sikap & tindakan, yang pada gilirannya akan menghasilkan sesuatu yang sama seperti yang kita tanamkan dalam PIKIRAN kita.

Oleh sebab itu, tanamkan hal yg positif di benak kita, maka kita akan menjadi luar biasa ...

Dan pelihara pikiran yg benar (be positive thinking).
....
Sumber : fanpage jejaring sosial 'Sudah Tahukah Anda'

Rabu, 18 Agustus 2010

Marah Itu Sehat?

Bismillah...

Selain menjaga kesehatan fisik, kesehatan emosional idealnya juga dipelihara. Salah satu caranya adalah dengan meluapkan kemarahan sesekali. Ketimbang dipendam saja, sebaiknya emosi yang tertahan dibiarkan merembes keluar agar tidak terjadi ledakan.

Para ilmuwan menemukan bahwa meluapkan kemarahan bisa meningkatkan aliran darah ke bagian otak yang berkaitan dengan rasa bahagia. Dalam penelitian yang dilakukan para ahli dari Spanyol diketahui bahwa belahan otak sebelah kiri (hemisfer) lebih terstimulasi saat seseorang sedang marah.

Dr Neus Herrero dari University of Valencia, Spanyol, yang mengetuai penelitian ini, mengatakan, bagian frontalis kiri otak berkaitan dengan emosi yang positif, sedangkan di bagian kanan berhubungan dengan emosi negatif. "Perubahan aktivitas otak juga terjadi, terutama di bagian frontalis dan lobus temporalis," katanya.

Belahan otak terbagi menjadi empat lobus, yang mengendalikan berbagai aktivitas berbeda. Lobus frontalis (di belakang dahi) pada masing-masing belahan mengatur aktivitas seperti berbicara dan berpikir abstrak.

Sementara itu, lobus temporalis yaitu bagian yang membantu kita bisa mendengar dan mengartikan bunyi serta bertanggung jawab atas memori.

Marah juga memiliki manfaat positif lain, yakni memicu perubahan dalam tubuh yang berfungsi mengontrol kerja jantung dan hormon. Dari hasil pemeriksaan kepada 30 responden diketahui, saat marah terjadi penurunan hormon kortisol dan peningkatan level testosteron.

Akan tetapi, Herro mengingatkan efek negatif dari marah, yakni naiknya tekanan darah. Karena itu, marah akan menjadi luapan emosi yang wajar ketika kita berhasil meluapkannya sesuai dengan porsinya.

Selasa, 18 Mei 2010

Cerita"Belajar Dari Seorang anak Tentang Kasih Sayang & Empati"

Istriku berkata kepada aku yang sedang baca koran. Berapa lama lagi kamu baca koran itu? Tolong kamu ke sini dan bantu anak perempuanmu tersayang untuk makan. Aku taruh koran dan melihat anak perempuanku satu2nya, namanya Sindu tampak ketakutan, air matanya banjir di depannya ada semangkuk nasi berisi nasi susu asam/yogurt (nasi khas India /curd rice). Sindu anak yang manis dan termasuk pintar dalam usianya yang baru 8 tahun. Dia sangat tidak suka makan curd rice ini. Ibu dan istriku masih kuno, mereka percaya sekali kalau makan curd rice ada “cooling effect”.

Aku mengambil mangkok dan berkata Sindu sayang, demi ayah, maukah kamu makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak, nanti ibumu akan teriak2 sama ayah.

Aku bisa merasakan istriku cemberut di belakang punggungku. Tangis Sindu mereda dan ia menghapus air mata dengan tangannya, dan berkata “boleh ayah akan saya makan curd rice ini tidak hanya beberapa sendok tapi semuanya akan saya habiskan, tapi saya akan minta” agak ragu2 sejenak “akan minta sesuatu sama ayah bila habis semua nasinya. Apakah ayah mau berjanji memenuhi permintaan saya?”

Aku menjawab “oh pasti, sayang.”
Sindu tanya sekali lagi, “betul nih ayah ?”

“Yah pasti sambil menggenggam tangan anakku yang kemerah mudaan dan lembut sebagai tanda setuju.”

Sindu juga mendesak ibunya untuk janji hal yang sama, istriku menepuk tangan Sindu yang merengek sambil berkata tanpa emosi, janji kata istriku. Aku sedikit khawatir dan berkata: “Sindu jangan minta komputer atau barang2 lain yang mahal yah, karena ayah saat ini tidak punya uang.”
Sindu menjawab : jangan khawatir, Sindu tidak minta barang2 mahal kok. Kemudian Sindu dengan perlahan-lahan dan kelihatannya sangat menderita, dia bertekad menghabiskan semua nasi susu asam itu. Dalam hatiku aku marah sama istri dan ibuku yang memaksa Sindu untuk makan sesuatu yang tidak disukainya.

Setelah Sindu melewati penderitaannya, dia mendekatiku dengan mata penuh harap, dan semua perhatian (aku, istriku dan juga ibuku) tertuju kepadanya. Ternyata Sindu mau kepalanya digundulin/dibotakin pada hari Minggu. Istriku spontan berkata permintaan gila, anak perempuan dibotakin, tidak mungkin. Juga ibuku menggerutu jangan terjadi dalam keluarga kita, dia terlalu banyak nonton TV dan program2 TV itu sudah merusak kebudayaan kita.

Aku coba membujuk: Sindu kenapa kamu tidak minta hal yang lain kami semua akan sedih melihatmu botak. Tapi Sindu tetap dengan pilihannya, tidak ada yah, tak ada keinginan lain, kata Sindu. Aku coba memohon kepada Sindu : tolonglah kenapa kamu tidak mencoba untuk mengerti perasaan kami.
Sindu dengan menangis berkata : ayah sudah melihat bagaimana menderitanya saya menghabiskan nasi susu asam itu dan ayah sudah berjanji untuk memenuhi permintaan saya. Kenapa ayah sekarang mau menarik/menjilat ludah sendiri? Bukankah Ayah sudah mengajarkan pelajaran moral, bahwa kita harus memenuhi janji kita terhadap seseorang apapun yang terjadi seperti Raja Harishchandra (raja India jaman dahulu kala) untuk memenuhi janjinya rela memberikan tahta, harta/kekuasaannya, bahkan nyawa anaknya sendiri.

Sekarang aku memutuskan untuk memenuhi permintaan anakku : janji kita harus ditepati. Secara serentak istri dan ibuku berkata : apakah aku sudah gila? Tidak, jawabku, kalau kita menjilat ludah sendiri, dia tidak akan pernah belajar bagaimana menghargai dirinya sendiri. Sindu, permintaanmu akan kami penuhi. Dengan kepala botak, wajah Sindu nampak bundar dan matanya besar dan bagus.

Hari Senin, aku mengantarnya ke sekolah, sekilas aku melihat Sindu botak berjalan ke kelasnya dan melambaikan tangan kepadaku. Sambil tersenyum aku membalas lambaian tangannya.
Tiba2 seorang anak laki2 keluar dari mobil sambil berteriak : Sindu tolong tunggu saya. Yang mengejutkanku ternyata, kepala anak laki2 itu botak.

Aku berpikir mungkin”botak” model jaman sekarang. Tanpa memperkenalkan dirinya seorang wanita keluar dari mobil dan berkata: “anak anda, Sindu benar2 hebat. Anak laki2 yang jalan bersama-sama dia sekarang, Harish adalah anak saya, dia menderita kanker leukemia.” Wanita itu berhenti sejenak, nangis tersedu-sedu, “bulan lalu Harish tidak masuk sekolah, karena pengobatan chemo therapy kepalanya menjadi botak jadi dia tidak mau pergi ke sekolah takut diejek/dihina oleh teman2 sekelasnya. Nah Minggu lalu Sindu datang ke rumah dan berjanji kepada anak saya untuk mengatasi ejekan yang mungkin terjadi. Hanya saya betul2 tidak menyangka kalau Sindu mau mengorbankan rambutnya yang indah untuk anakku Harish. Tuan dan istri tuan sungguh diberkati Tuhan mempunyai anak perempuan yang berhati mulia.”

Aku berdiri terpaku dan aku menangis, malaikat kecilku, tolong ajarkanku tentang kasih sayang dan empati...


Kamis, 01 April 2010

Sejarah April Mop

Bismillah...

Tiap tanggal 1 April, ada saja orang—terutama anak-anak muda—yang merayakan hari tersebut dengan membuat aneka kejutan atau sesuatu keisengan. April Fools Day, demikian orang Barat menyebut hari tanggal 1 April atau lebih popular disebut sebagai ‘April Mop’. Namun tahukah Anda jika perayaan tersebut sesungguhnya berasal dari sejarah pembantaian tentara Salib terhadap Muslim Spanyol yang memang didahului dengan upaya penipuan? Inilah sejarahnya yang disalin kembali sebagiannya dari buku “Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Halloween: So What?” (Rizki Ridyasmara, Pustaka Alkautsar, 2005) SEJARAH APRIL MOP

Perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu sesungguhnya berawal dari satu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan. April Mop atau The April’s Fool Day berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 atau bertepatan dengan 892 H. Sebelum sampai pada tragedi tersebut, ada baiknya menengok sejarah Spanyol dahulu ketika masih di bawah kekuasaan Islam.

Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah bisa dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walau sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah Barat yang berupa pegunungan.

Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap para penguasa Islam begitu baik dan rendah hati, maka banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan hanya beragama Islam, namun mereka sungguh-sungguh mempraktekkan kehidupan secara Islami. Mereka tidak hanya membaca Al-Qur’an tapi juga bertingkah laku berdasarkan Al-Qur’an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.

Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun mereka selalu gagal. Telah beberapa kali dicoba tapi selalu tidak berhasil. Dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam di Spanyol. Akhirnya mata-mata itu menemukan cara untuk menaklukkan Islam di Spanyol, yakni pertama-tama harus melemahkan iman mereka dulu dengan jalan serangan pemikiran dan budaya.

Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari ketimbang baca Qur’an. Mereka juga mengirim sejumlah ulama palsu yang kerjanya meniup-niupkan perpecahan di dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan Salib. Penyerangan oleh pasukan Salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang idbantai, juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua, semuanya dihabisi dengan sadis.

Satu persatu daerah di Spanyol jatuh, Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara Kristen terus mengejar mereka.

Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara Salib mengetahui bahwa banyak Muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar dari Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka. “Kapal-kapal yang akan membawa kalian keluar dari Spanyol sudah kami persiapkan di pelabuhan. Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin keluar dari Spanyol, setelah ini maka kami tidak lagi memberikan jaminan!” demikian bujuk tentara Salib.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Beberapa dari orang Islam diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah dipersiapkan, maka mereka segera bersiap untuk meninggalkan Granada bersama-sama menuju ke kapal-kapal tersebut. Mereka pun bersiap untuk berlayar.

Keesokan harinya, ribuan penduduk Muslim Granada yang keluar dari rumah-rumahnya dengan membawa seluruh barang-barang keperluannya beriringan jalan menuju pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai tentara Salib bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumahnya. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara Salib menggeledah rumah-rumah yang telah itinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika para tentara Salib itu membakari rumah-rumah tersebut bersama orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.

Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan hanya bisa terpana ketika tentara Salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang tentara Salib itu telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara Salib itu segera membantai dan menghabisi umat Islam Spanyol tanpa perasaan belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Dengan buas tentara Salib terus membunuhi warga sipil yang sama sekali tidak berdaya.

Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman. Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The Aprils Fool Day).

Bagi umat Islam April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya seiman disembelih dan dibantai oleh tentara Salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas jika ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Sebab dengan ikut merayakan April Mop, sesungguhnya orang-orang Islam itu ikut bergembira dan tertawa atas tragedi tersebut. Siapa pun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, beberapa abad silam.(rizki)

Sumber: Eramuslim

April Mop Merupakan Perayaan Pembantaian Umat Islam, Tak Pantas Dirayakan

Umat Islam sangat tidak pantas merayakan “April Mop” atau “The April Fool Day” karena kebiasaan itu dilatarbelakangi peringatan peristiwa pembantaian umat Islam di Spanyol pada 1 April 1487 Masehi.

“Umat Islam banyak yang “latah” dan merayakan April Mop tanpa mengetahui dasar dan asal muasal peristiwa tersebut, ” kata Cendikiawan Muslim Ir.H.Asmara Dharma dalam tulisannya yang dirilis, di Medan, kemarin.

Ia menjelaskan, perayaan April Mop itu diawali peristiwa penyerangan besar-besaran oleh tentara Salib terhadap negara Spanyol yang ketika itu di bawah kekuasaan kekhalifahan Islam pada Maret 1487 Masehi.

Kota-kota Islam di Spanyol seperti Zaragoza dan Leon di wilayah Utara, Vigo dan Forto di wilayah Timur, Valencia di wilayah Barat, Lisabon dan Cordoba di Selatan serta Madrid di pusat kota dan Granada sebagai kota pelabuhan berhasil dikuasai tentara Salib.

Umat Islam yang tersisa dari peperangan itu dijanjikan kebebasan jika meninggalkan Spanyol dengan kapal yang disiapkan di pelabuhan Granada. Tentara Salib itu berjanji keselamatan dan memperbolehkan umat Islam menaiki kapal jika mereka meninggalkan Spanyol dan persenjataan mereka.

Namun, ketika ribuan umat Islam sudah berkumpul di pelabuhan, kapal yang tadinya sandar di pelabuhan langsung dibakar dan kaum muslim dibantai dengan kejam sehingga air laut menjadi merah karena darah.

Peristiwa pembantaian dan pengingkaran janji tersebut terjadi pada 1 April 1487 Masehi dan dikenang sebagai “The April Fool Day.”

Selanjutnya, Dharma menjelaskan, peristiwa “The April Fool Day” itu dipopulerkan menjadi April Mop dengan “ritual” boleh mengerjai, menipu dan menjahili orang lain pada tanggal tersebut tetapi bernuansa gembira.

“Ritual tersebut disyaratkan dengan tidak bolehnya orang yang ditipu dan dijahili itu marah dan membalas, ” katanya. (novel/ant)

Sumber: Eramuslim

Rabu, 31 Maret 2010

"Apa Rahasia Finlandia sehingga menjadi negara dengan kualitas pendidikan terbaik no. 1 di dunia?"

Bismillah....

Tahukah Anda negara mana yang kualitas pendidikannya menduduki peringkat pertama di dunia? Kalau Anda tidak tahu, tidak mengapa karena memang banyak yang tidak tahu bahwa peringkat pertama untuk kualitas pendidikan adalah Finlandia sang produsen Ponsel Nokia. Kualitas pendidikan di negara dengan ibukota Helsinki, dimana perjanjian damai dengan GAM dirundingkan, ini memang begitu luar biasa sehingga membuat iri semua guru di seluruh dunia.

Peringkat I dunia ini diperoleh Finlandia berdasarkan hasil survei internasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Tes tersebut dikenal dengan nama PISA mengukur kemampuan siswa di bidang Sains, Membaca, dan juga Matematika. Hebatnya, Finlandia bukan hanya unggul secara akademis tapi juga menunjukkan unggul dalam pendidikan anak-anak lemah mental. Ringkasnya, Finlandia berhasil membuat semua siswanya cerdas.

Lantas apa kuncinya sehingga Finlandia menjadi Top No 1 dunia? Dalam masalah anggaran pendidikan Finlandia memang sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara di Eropa tapi masih kalah dengan beberapa negara lainnya.


Finlandia tidaklah mengenjot siswanya dengan menambah jam-jam belajar, memberi beban PR tambahan, menerapkan disiplin tentara, atau memborbardir siswa dengan berbagai tes. Sebaliknya, siswa di Finlandia mulai sekolah pada usia yang agak lambat dibandingkan dengan negara-negara lain, yaitu pada usia 7 tahun, dan jam sekolah mereka justru lebih sedikit, yaitu hanya 30 jam perminggu. Bandingkan dengan Korea, ranking kedua setelah Finnlandia, yang siswanya menghabiskan 50 jam perminggu

Lalu apa dong kuncinya? Ternyata kuncinya memang terletak pada kualitas gurunya. Guru-guru Finlandia boleh dikata adalah guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima, lebih ketat persaingainnya ketimbang masuk ke fakultas bergengsi lainnya seperti fakultas hukum dan kedokteran! Bandingkan dengan Indonesia yang guru-gurunya dipasok oleh siswa dengan kualitas seadanya dan dididik oleh perguruan tinggi dengan kualitas seadanya pula.

Dengan kualitas mahasiswa yang baik dan pendidikan dan pelatihan guru yang berkualitas tinggi tak salah jika kemudian mereka dapat menjadi guru-guru dengan kualitas yang tinggi pula. Dengan kompetensi tersebut mereka bebas untuk menggunakan metode kelas apapun yang mereka suka, dengan kurikulum yang mereka rancang sendiri, dan buku teks yang mereka pilih sendiri. Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, mereka justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. “Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajar siswa untuk lolos ujian.” ungkap seorang guru di Finlandia.,”Padahal banyak aspek dalam pendidikan yang tidak bisa diukur dengan ujian.” Pada usia 18 siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK! “Ini membantu siswa belajar betanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri,” kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia,” Dan kalau mereka bertanggungjawab mereka akan bekeja lebih bebas. Guru tidak harus selalu mengontrol mereka.”

Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Siswa belajar lebih banyak jika mereka mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. “Kita tidak belajar apa-apa kalau kita tinggal menuliskan apa yang dikatakan oleh guru. Disini guru tidak mengajar dengan metode ceramah.” Kata Tuomas Siltala, salah seorang siswa sekolah menengah. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel. “Terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan dan belajar menjadi tidak menyenangkan.” Sambungnya.

Siswa yang lambat mendapat dukungan yang intensif. Hal ini juga yang membuat Finlandia sukses. Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk dan merupakan yang terbaik menurut OECD.
Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan prilaku siswa membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa buku, dlsb. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha.
Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan ‘Kamu salah!’ pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya. Jadi tidak ada sistem ranking-rankingan. Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing. Ranking-rankingan hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya.

Kehebatan sistem pendidikan di Finlandia adalah gabungan antara kompetensi guru yang tinggi, kesabaran, toleransi dan komitmen pada keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi. “Kalau saya gagal dalam mengajar seorang siswa,” kata seorang guru,” maka itu berarti ada yang tidak beres dengan pengajaran saya.”. Benar-benar ucapan guru yang bertanggungjawab.

Selasa, 02 Maret 2010

10 Kesalahan dalam Percakapan

Percakapan adalah kunci menuju kepribadian, intelektualitas, dan kehidupan spiritual yang lebih baik. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak tahu bagaimana membangun percakapan yang menyenangkan bagi lawan bicaranya. Akibatnya, lawan bicara bukannya tertarik untuk saling berbagi cerita, tetapi jadi bosan dan ingin segera meninggalkan Anda. Hal itu akan terjadi bila Anda melakukan "dosa" sebagai berikut:

1. Mendominasi percakapan. Anda baru saja selesai menceritakan sebuah pengalaman yang lucu. Namun seseorang yang merasa dirinya lebih dari Anda, dan ingin mendominasi akan berkata seperti ini, "Itu tidak lucu. Lebih lucu ceritaku, nih".

Orang yang senang mendominasi percakapan sebenarnya tidak berniat untuk mendengarkan Anda. Mereka berharap Anda lah yang akan mendengarkan mereka. Mereka akan senang menantang Anda untuk mendengarkan cerita Anda, namun tidak mau Anda memberikan komentar. Mereka hanya berniat untuk membuat lawan bicara menjadi pendengar saja.

2. Pandangan mata. Ada pepatah mengatakan bahwa pandangan mata akan mengatakan segalanya. Sedikitnya hal itu benar dan berlaku dalam percakapan. Kalau lawan bicara Anda menatap Anda seakan ingin "menelan" Anda, pasti ada hal yang mengganggunya. Begitu juga bila seorang teman lama mendatangi Anda dan menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan. Anda menyambut jabatannya, tetapi Anda tak menatapnya. Hal ini memberi kesan Anda meremehkan dirinya.

3. Pura-pura mendengar. Anda pasti pernah berada dalam situasi yang ramai, dan menyebabkan Anda kurang dapat mendengarkan dengan jelas. Anda pun meminta mereka untuk mengulang kembali apa yang mereka katakan. Tetapi setelah mereka mengulang berkali-kali Anda jadi merasa bersalah, dan ingin membuat suasana jadi baik kembali. Terkadang hal ini tidak berhasil. Sebab apa yang Anda tanggapi ternyata berbeda dengan konteks yang mereka sampaikan. Contohnya Anda mengatkan, "Wah, bagus itu". Padahal lawan bicara Anda baru mengatakan bahwa ia akan bercerai!

4. Salah sasaran. Bercanda dengan kaum pria tentu berbeda dengan bercanda dengan saat Anda bersama rekan-rekan wanita. Pastikan bahwa lelucon yang Anda lontarkan untuk perempuan memang sesuai untuk mereka, atau sebaliknya (lelucon yang pas untuk pria). Sebab tidak semua jenis humor bisa disampaikan kepada semua pendengar.

5. Merasa ikut tenar. Anda mengatakan kenal dengan selebriti A atau B, atau sering nongkrong bareng penyanyi atau band ini dan itu. Sekali-dua kali, cerita ini mungkin akan terdengar hebat di kalangan teman-teman Anda. Namun akan membosankan saat Anda memaksakan topik yang hanya mempertunjukkan kebolehan Anda dalam berteman.

6. Semua tentang diri sendiri. Anda bercerita tentang keluarga, hobi, gaya pakaian, pekerjaan, atau liburan Anda saat long weekend lalu. Apa pun yang Anda ceritakan, hanya berfokus pada kegiatan Anda. Seakan-akan dunia ini akan sepi tanpa ada Anda. Sahabat terbaik pun akan bosan menghadapi obrolan Anda, apalagi mendengarkan curhatan Anda tentang pria yang baru Anda kenal saat sahabat Anda tengah enak-enak tidur.

7. Hal-hal negatif. Menceritakan semua hal yang berhubungan dengan kemalangan Anda boleh saja dilakukan sesekali. Tetapi kalau hal itu menjadi topik yang terus-menerus Anda umbar, semua orang pasti akan memilih menghindar saja dari Anda. Semua orang akan senang bertukar pengalaman dan memberikan solusi, tapi -terus terang saja- hal-hal yang negatif tidak selalu menjadi bahan perbincangan yang menarik, lho.

8. Jawaban pendek. Lawan bicara Anda hanya mengomentari dengan kata-kata "Ya" atau "Tidak". Mereka terdengar seperti pencuri yang baru saja Anda interograsi. Coba cari topik atau pembicaraan yang bisa memancing lawan bicara untuk lebih banyak bercerita dan menyampaikan pendapat mereka.

9. Terlalu banyak bicara. Karena Anda tidak ingin percakapan jadi hambar atau situasi jadi hening, Anda pun bicara terus-menerus tanpa memberikan kesempatan pada lawan bicara. Kalau Anda menggunakan cara ini saat kencan pertama kali dengan si dia, dijamin dia tidak akan menelepon Anda lagi esoknya.

10. Ingin terlihat smart. Anda boleh saja menceritakan sejumlah buku atau majalah favorit yang biasanya Anda baca. Tetapi tak perlu mengesankan bahwa bacaan Anda hanya untuk orang-orang pintar atau orang tertentu saja. Bila Anda menceritakan sebuah majalah dengan segmen tertentu, sadari bahwa lawan bicara Anda belum tentu tertarik mendengarnya.

Sumber : kompas.com